UJI
SIFAT FISIK TANAH
(Laporan Pratikum Ilmu Tanah
Hutan)
Oleh
Lely Pratiwi S.
1414151051

FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sifat fisik tanah mempunyai banyak kemungkinan untuk
dapat digunakan sesuai dengan kemampuannya yang dibebankan kepadanya. Kemampuan
untuk menjadi keras dan menyangga kapasitas drainase dan kapasitas untuk
melakukan drainase dan menyimpan air, plastisitas, kemudahan untuk ditembus
akan aerasi dan kemampuan menahan retensi unsur – unsur hara tanaman, semuanya
erat hubungannya dengan kondisi fisik tanah. Hal ini tepat sekali, karena itu,
orang – orang penggarap tanah mengetahui arti dan sampai berapa jauh sifat –
sifat tersebut dapat diubah. Hal ini benar apakah tanah digunakan sebagai media
pertumbuhan tanaman .
Tanah
dapat terdiri dari dua atau tiga bagian. Dalam tanah yang kering, maka tanah
hanya terdiri dari dua bagian, yaitu butir-butir tanah dan pori-pori udara.
Dalam tanah yang jenuh juga terdapat dua bagian, yaitu bagian padat atau
butiran dan air pori. Dalam keadaan tidak jenuh, tanah terdiri dari tiga
bagian, yaitu bagian padat (butiran), pori-pori udara, dan air pori.
Tekstur
tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dan dibagi menjadi beberpa kelompok
antara lain; kasar(pasir, pasir berlempung), agak kasar (lempung
berpasir,
lempung berpasir halus), sedang (lempung berpasir sangat halus, lempung,
lempung berdebu, debu),agak halus (lempung liat, lempung liat berpasir, lempung
liat berdebu), halus (liat berpasir, liat berdebu). Selain itu, tanah mempunyai
perbedaan dalam memegang air, kemampuan ini tergantung pada teksturnya. Dengan
tekstur tanah dapat dibahas dan dikemukakan tentang bahan mineral seperti
pasir, debu dan liat dalam susunan tanah yang penting bagi berbagai kehidupan
di muka bumi. Partikel-partikel tanah yang dikelompokkan berdasarkan atas
ukuran tertentu disebut fraksi
( partikel) tanah, fraksi tanah ini dapat kasar ataupun halus.
Tanah memiliki banyak sifat fisik diantaranya: warna
tanah, pH, kadar bahan organik, drainase, tekstur dan struktur. Sehingga
analisis mengenai sifat fisik tanah ini akan mampu digunakan sebagai acuan
dalam dapat dimanfaatkan untuk penggunaan lahannya. Dalam laporan ini secara
terinci akan dibahas mengenai peran tanah yaitu menyangkut sifat fisik dan
kemampuan tanah dalam peresapan air pada suatu lahan.
B.Tujuan Percobaan
Adapun tujuan
yang hendak dicapai dalam pratikum mengenai uji sifat fisik tanah sebagai
berikut.
1. Mahasiswa
mengetahui sifat fisik
tanah dalam penyerapan air.
2. Mahasiswa
mengetahui jenis tanah yang
banyak menahan air.
3. Mahasiswa mengetahui pengaruh sifat fisik tanah ketika
air diberikan dengan volume tertentu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah merupakan media amat penting untuk pertumbuhan
vegetasi. Tanah menyediakan tanaman nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh dan
dapat menyimpan air. Jenis tanah yang berbeda akan memiliki perbedaan
karakteristik dalam hal sifat fisik, biologi maupun kimiawi tanah. Sifat –
sifat tanah dapat menentukan jenis nutrisi, banyak air yang dapat disimpan
dalam tanah, dan sistem perakaran yang mencerminkan sirkulasi pergerakan air di
dalam tanah. Kemampuan tanah dalam meresap air tercermin dari vegetasi yang
berada di permukaan tanah. Fungsi vegetasi secara efektif dapat mencerminkan
kemampuan tanah dalam mengabsorpsi air hujan, mempertahankan atau meningkatkan
laju infiltrasi, dan menunjukkan kemampuan dalam menahan air atau kapasitas
retensi air (KRA) (Schwab,1997).
Tanah pasir tidak memiliki kemampuan menyerap air dan
hara sehingga tanah pasir tidak subur dan mudah kering. Tanah pasir juga
sedikit mengandung liat, kapasitas tukar kation yang rendah dan miskin bahan
organik atau humus. Pasir merupakan mineral sisa pelapukan yang mempunyai daya
tahan terhadap pelapukan yang tinggi sehingga menjadi sukar lapuk. Hal ini
menjadikan tanah berpasir menjadi media untuk tumbuh yang sangat jelek. Tanah
pasir memerlukan granulasi. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan
penambahan bahan organik (Soepardi, 1983).
Warna
tanah merupakan sifat morfologi tanah yang paling mudah dibedakan. Warna
merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Warna hitam menunjukkan kandungan bahan
organik tinggi. Warna merah menunjukkan
adanya oksida besi bebas (tanah-tanah yang teroksidasi). Warna abu-abu kebiruan menunjukkan adanya
reduksi. Warna disusun oleh tiga
variabel, yaitu hue, value, dan kroma. Hue
adalah warna spectrum yang dominan, sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap terangnya warna sesuai
dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Khroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari
warna spektrum (Suprapto,
2008).
Pori – pori tanah adalah bagian tanah yang tidak
terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori tanah dapat
dibedakan menjadi pori tanah kasar ( macro
pore) dan pori halus ( micro pore ).
Pori kasar berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gaya
gravitasi), sedangkan pori halus berisi air kapiler dan udara (Sanchez, 1992).
Ruang pori tanah yaitu bagian dari tanah yang
ditempati oleh air dan udara, sedangkan ruang pori total terdiri atas ruangan
diantara partikel pasir, debu dan liat serta ruang diantara agregat – agregat
tanah (Soepardi, 1983).
Konsistensi
tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi
butir-butir tanah dengan benda lain. Hal
ini ditunjukkan oleh daya tahan tanah terhadap gaya dari luar. Penyifatan konsistensi tanah harus disesuaikan
dengan kandungan air dari tanah yaitu apakah tanah dalam keadaan basah, lembab,
atau kering (Sarwono, 1995).
Sekam
padi secara nyata mempengaruhi sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Sifat fisik tanah yang terpengaruh akibat
pemberian sekam padi adalah agregasi tanah, sehingga akan menghindarkan
terjadinya kerak tanah, infiltrasi, kandungan lengas, pengatusan, aerasi,
temperatur, kegiatan mikroba, dan penetrasi akat tanaman. Pemanfaatan sekam padi secara tidak langsung
memperbaiki sifat fisik tanah. Pengaruh
utama terhadap struktur tanah adlaah berhubungan dengan pemadatan, aerasi dan
perkembangan akar. Apabila persentase
kandungan sekam padi menurun , maka kerapatan lindak tanah meningkat dan
konsekuensinya terjadi penurunan aerasi akam menghambat perkembangan akar,
menurunkan kemmapuan akar menyerap dan menghambat aktivitas mikroorganisme
(Sutanto, 2002).
Permeabilitas adalah kecepatan laju air dalam medium
massa tanah. Sifat ini penting artinya dalam keperluan drainase dan tata air
tanah. Bagi tanah – tanah yang bertekstur halus biasanya mempunyai
permeabilitas lebih lambat dibanding tanah bertekstur kasar. Nilai
permeabilitas suatu solum tanah ditentukan oleh suatu lapisan tanah yang
mempunyai nilai permeabilitas terkecil (Hardjowigeno, 2003).
III. METODE PRAKTIKUM
A.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang
dibutuhkan dalam pratikum ini adalah sebagai berikut: botol aqua besar 3 buah yang telah dibolongi bagian
bawahnya sebagai pori,
cutter, gelas ukur, nampan, lembar pengamatan ,stopwatch, gelas ukur dan aqua. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi:
pasir, tanah, sekam, dan air.
B.
Cara Kerja
Adapun yang harus dilakukan dalam pratikum uji sifat fisik tanah adalah sebagai
berikut.
1.
Siapkan
alat dan bahan.
2.
Beri
lubang pada ketiga botol aqua besar tersebut.
3.
Susunlah media tanam dalam botol aqua
tersebut dengan urutan tanah, pasir dan sekam.
4.
Ambillah air sebanyak 600
mL atau satu botol aqua sedang.
5.
Letakkan
botol aqua yang tanah tersebut diatas nampan.
6.
Tuangkan
secara langsung air yang bervolume 600 mL tersebut ke dalam botol aqua besar
tersebut dan amati penyerapan air.
7.
Hitung
laju penyerapan dengan menggunakan stopwatch hingga air tidak menetes lagi dari
botol tersebut.
8.
Ambil
gelas ukur dan tuangkan air yang berada pada nampan bekas percobaan yang
dilakukan pada tanah tersebut.
9.
Catatlah
perubahan volume air dan hasil pengamatan.
10. Ulangi
cara kerja empat hingga
sembilan pada pasir dan juga tanah.
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil sebagai berikut :
No.
|
Nama Media
|
Waktu (second)
|
Jumlah air yang masuk(ml)
|
Jumlah air yang keluar ( ml)
|
1
|
Tanah
|
01:35:72
|
600
|
575
|
2
|
Pasir
|
00:33:12
|
600
|
595
|
3
|
Sekam
|
01:11:80
|
600
|
598
|
B.
Pembahasan
Dari hasil
pengamatan pada proses pratikum, didapatkan data pada percobaan. Pada percobaan , waktu yang dibutuhkan dan jumlah air yang keluar pada sekam
padi, pasir, dan tanah berbeda-beda. Tekstur tanah terdiri dari partikel tanah yaitu pasir, debu dan liat
yang bervariasi ukurannya, yaitu pasir 0,05 – 2 mm, debu 0,005 – 0,002 mm dan
liat < 0,002 mm. Ukuran partikel tersebut berhubungan erat dengan sirkulasi
air dan udara, kemampuan jerapan nutrisi dan struktur tanah. Tanah yang
didominasi pasir akan banyak mempunyai pori – pori makro (besar) dan tanah yang
didominasi liat akan banyak mempunyai pori – pori kecil.
Sekam padi memiliki tektur yang sangat
kasar, tidak melekat dan tidak licin disebabkan karena sekam tidak berlempung
dan tidak memiliki presentasi liat dan juga ringan. Jadi, ketika air masuk sangat mudah dan sekam
padi
menjadi mengambang di atas air. Sehingga
sekam padi banyak digunakan dalam pertanian karena infiltrasinya baik,
aerasinya baik, bertemperatur. Hal ini
sesuai dengan Sutanto (2002) menyatakan membenamkan atau mencampur sekam padi
pada saat pengolahan akan memperbaiki struktur melalui peningkatan agregasi,
perbaikan siat tanah, antara lain: infiltrasi, retensi lengas, aerasi,
pengatusan, penetrasi akar dan temperatur. Penggunaan sekam padi menurunkan kepekaan
tanah bertekstur debuan terhadap pendespersian tanah, dan tanah lempungan (clayey) menaikkkan ketahanan masa tanah
terhadap plastisitas tanah.
Sedangkan,pasir
memiliki pori-pori yang lebih besar daripada tanah sehingga dalam menyerap air, pasir
lebih cepat menyerap air tetapi cepat juga dalam pengeringannya. Pasir juga dapat meningkatkan aerasi serta
drainase tanaman dikarenakan sifat fisik dari pasir itu sendiri. Hal ini sesuai dengan Redaksi PS (2007)
menyatakan keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam penggunaan dan
dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media tanam.
Pada tanah memiliki permeabilitas dan drainase yang
cukup baik, serta tidak mudah didespersikan oleh air hujan. Permeabilitas tanah
dapat menghilangkan daya air untuk mengerosikan tanah, sedangkan drainase
mempengaruhi baik buruknya pertukaran udara. Faktor tersebut akan mempengaruhi
kegiatan mikroorganisme dan perakaran dalam tanah. Tanah yang memiliki
permeabilitas rendah diinginkan untuk persawahan yang membutuhkan banyak air.
Menurut pengamatan saya dari hasil praktikum yang
telah dilakukan, pasir cenderung menahan air lebih sedikit daripada tanah,
karena pasir memiliki ruang pori yang lebih besar sehingga air yang meresap
pada pasir cenderung dilepaskan dan tidak ditahan. Sedangkan pada tanah
memiliki partikel yang lebih kecil dari pada pasir dan pori yang kecil. Hal
yang demikian akan berpengaruh dalam menahan air yang lebih banyak dibanding
pasir, sehingga tanah lebih cenderung menahan air air di pori – pori tanah dan
sedikit melepaskannya. Sekam padi yang digunakan pada tanah untuk
mempertahankan kelembapan pada tanah dan bukan untuk menahan air karena sekam
padi tidak bersifat menahan air melainkan hanya bersifat sebagai pelindung
tanah dan pengatur kelembapan dan kesuburan pada tanah.
Dalam praktikum ini masih terdapat kendala yaitu
keterbatasan nampan sehingga membuat waktu semakin banyak terbuang. Kesiapan
alat juga menjadi kekurangan dalam praktikum ini, seharusnya sebelum praktikum
gelas ukur yang disediakan sudah ada sehingga waktu yang digunakan dapat lebih
efisien dan efektif. Besarnya lubang yang dibuat pada botol aqua juga bisa
menjadi kendala, jika lubang yang dibawah aqua dibuat terlalu besar maka air
yang keluar tidak dapat diamati secara tepat karena pada saat memulai penghitungan
waktu bisa saja airnya sudah habis. Demikian juga, bila lubang pada aqua
terlalu kecil maka membutuhkan waktu yang lama agar air keluar
semuanya.Jadi,sebaiknya agar praktikum ini tidak mengalami kendala buatlah
lubang yang bila diperhitungkan akan mendapat hasil yang maksimal.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari pratikum mengenai uji sifat fisik tanah sebagai berikut :
1.
Pori
– pori tanah merupakan tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh
udara dan air). Pori tanah dapat dibedakan menjadi pori tanah kasar ( macro pore) dan pori halus ( micro pore ).
2.
Sifat
fisik tanah sangat banyak menahan air karena memiliki struktur tanah dan pori –
pori yang sangat kecil, pada pasir memiliki struktur yang lebih besar dari pada tanah dan pori –
pori lebih besar sehingga air cenderung langsung dilepaskan dan sedikit
ditahan. Pada sekam padi tidak menyerap air karena sifatnya yang ringan dan
keras sehingga air sulit masuk ke dalam pori – pori sekam.
3.
Jenis
tanah yang banyak menahan air adalah tanah yang bersifat liat karena memiliki
sifat fisik yang sangat kecil dan banyak menahan air.
B.
Saran
Adapun
saran yang dapat diberikan yaitu ketersediaan alat berupa gelas ukur yang hanya
ada 1 buah. Sebaiknya ditambah lagi gelas ukur pada partikum uji sifat fisik
tanah dan mohon materi yang akan selanjutnya dibahas diberikan dalam handout
supaya materi dapat dipelajari sebelumnya.
Daftar Pustaka
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/. Diunduh pada 15 April 2015 pukul
16.32 WIB
Sanchez, P. A. 1992. Sifat dan
Pengelolaan Tanah Tropika, jilid 2/ Pedro A Sanchez; terjemahan Amir Hamzah.
Bandung: Penerbit ITB.
Sarwono. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo,
Jakarta.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri
Tanah, Bogor. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB.
Suprapto, 2008. Tinjauan Reklamasi
Lahan Bekas Tambang dan Aspek Konservasi Bahan Galian. Prosiding. Kelompok
Program Penelitian Konsevasi – Pusat Sumber Daya Geologi.
Sutanto,
Rachman. 2002. Penerapan Pertanian
Organik. Yogyakarta: Ksnisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar